Jumat, 24 Juni 2016

Tought

Is everybody loves their past?
I mean, even tough it was so great, it was beautiful and loveable, would you willing to let it all go? really go?
.
.
.
Is it okay for me, in this very moment, to feel insecure to those people with their memories in the someone's past?
.
.
.
.
.

Jumat, 22 April 2016

Karena rasa tiba-tiba tak diinginkan itu menyakitkan.

Minggu, 27 Maret 2016

12

Aku rindu bercengkrama, bercerita tentang apapun yang menjadi minat kami, yang baru sedetik terlintas di fikiran kami, yang menjadi sebuah keganjalan di hati kami yang selanjutnya menemukan jawabannya setelah kami bediskusi; opini-opinimu yang selalu lurus dan tak pernah memihak itu melengkapiku menemukan persepsi baru--yang sekalipun tak terfikir olehku--lalu kami melanjutkannya dengan issu panas yang sedang marak dibicarakan, seperti menggosip juga kadang kami lakukan, tentang siapapun itu, lalu kenangan lama saat-saat lugu kami dulu tiba-tiba terucap; membuka bertahun-tahun kenangan cinta monyet kami yang sedetik kemudian kami tertawa terbahak-bahak mengingat kekonyolan dan kelakuanmu yang kau kutuki sekarang sebagai suatu kebodohan, lalu tibalah saat kami benar-benar tenang dalam diam, setelah segala percakapan--yang tak bertopik dan tak pernah kami atur arusnya--akhirnya terhenti karena hari mulai gelap, lalu kami tersenyum dan saling memandang, betapa suasana surgawi yang aku rasakan.

Aku rindu sekali. Di pagi hari ini, aku sungguh rindu dengan mu, keping 12ku, kita masih menjejaki keping ke-3, tetaplah disini bersamaku, aku ingin melengkapimu, lalu mengulangimu bertahun-tahun terserah selama apapun yang kau mau, aku bertahan. Jangan kau pernah fikirkan aku terpaksa atau hal-hal negatif lainnya, aku menyanggupinya karna aku mau dan candu, terlanjur sudah semua rasa ini muncul ke permukaan, aku tak memaksamu bertahan, berubahlah menjadi apapun yang kau mau, pergilah kemanapun kau mau, asal aku denganmu, aku bertahan.






Untukmu, yang peluknya selalu ku rindu.

Minggu, 20 Maret 2016

P.S.

Everyone in live have their own trauma. It is a choice whether you're trying to be heal from it or you keep it deep down inside your heart and lock it away.

But, lemme suggest you. Don't be the second one.


You cannot keep it and hide it and live your life with it. It turns into a boomerang for you, in unidentified time, because it will and always haunt your entire life until you want to drown with it, you hug it, and forgive it.
Forgive everything that is already happened in your life.

Until one day, when you realize how one act changes everything, how forgiveness has a big power that you ever expected before.

You will feel a real heaven. A real love. A real one-touch from the very Pure Dzat; God. You really feel it, till you cannot say words but thankful.










P.S: I warn you this time. I talk to you for our better life. I am not okay today, I just remind you, future me, cause I won't let anything in this life drag you down. I believe that you're much much stronger than me right now. I trust you. Gimme that smile, your freedom smile sooner. Thank you for always be there, for always give me that positive vibes in everyday I take. Hope see you soon, future me. I really am talk to you.
Quick question: Explain your family in one word.


























die.

cry me a river

KETIKA ENGKAU MENIKAHI SEORANG ISTRI DARI KELUARGA YANG TIDAK SEMPURNA

Ketika kau memutuskan untuk menikahi seorang perempuan dengan latar belakang keluarga yang tidak sempurna, barangkali akan ada beberapa orang yang mempertanyakannya. Mungkin orangtua atau orang-orang terdekatmu. Apakah kamu serius dengan keputusan itu? Sudahkah kamu memikirkan semuanya? Tidakkah kamu takut rumah tanggamu akan berjalan tidak baik-baik saja? 

Dan ketika kamu teguh dengan keputusan itu, bahkan calon istrimu sendiri mungkin meragukannya: Apakah kau tak akan menyesal di kemudian hari? 

Aku mengalami semua itu. Aku pernah mendapatkan pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Hari ini, aku ingin menjawab dan menjelaskan semuanya… 

Ketika kau mengenal seorang perempuan dengan latar belakang keluarga yang tidak sempurna, barangkali kau baru saja bertemu dengan perempuan dengan kemampuan menghadapi persoalan di atas rata-rata. Ia tumbuh dengan perjuangan untuk selalu bisa tersenyum di hadapan semua orang, berusaha tampak biasa-biasa saja, meskipun ada sesuatu yang menghantam-hantam dari dalam dirinya. Ia mungkin sering menangis, tetapi bukan untuk sesuatu yang remeh-temeh. Air matanya terlalu berharga untuk menangisi hal-hal sepele yang bisa ia atasi dengan cara dan usahanya sendiri. Ia menangisi sesuatu yang barangkali jika semua itu terjadi kepadamu, kau tak akan pernah bisa menahannya. Ia menangisi sebuah kehilangan. 

Apa yang hilang dari dirinya? Barangkali masa kecil dan kebahagiaan yang semestinya mewarnai semua itu. Barangkali rasa bangga yang tetiba diruntuhkan oleh ketidakadilan yang entah mengapa harus menimpa dirinya. Ia menyaksikan kehancuran rumah tangga orangtuanya pada usia yang telalu muda. Barangkali ia harus mendengarkan kekecewaan ibunya sendiri tentang ayah yang dicintainya. Barangkali ia harus menerima kenyataan bahwa cinta bukan satu-satunya syarat untuk mempertahankan semuanya. Pada saat bersamaan, ia harus menutup telinga dari pembicaraan buruk orang-orang tentang keluarganya. Ia dipaksa nasib untuk menjadi dewasa sebelum waktunya. 

Tetapi, kedewasaan itulah yang membuatnya menjadi pribadi yang kuat. Ia selalu punya cara untuk terlihat biasa-biasa saja di tengah hal-hal buruk yang sedang dihadapinya. Ia tetap bisa tersenyum saat orang lain terlalu lemah untuk bersikap baik-baik saja. Bayangkan, ia membangun semua sistem pertahanan dan rasa percaya diri itu selama bertahun-tahun?

Hari-hari pertama setelah kau menikahi perempuan itu, semuanya akan terasa mudah bagimu. Kau pikir, ia tak perlu banyak waktu untuk belajar menjadi istri yang baik buatmu. Ia begitu menghormatimu. Ia pandai menempatkan diri. Ia begitu pengertian dan penuh kasih. Meski mungkin kau tidak tahu bahwa sebenarnya ia menjalankan semua itu dengan penuh rasa takut dan khawatir. Ia takut hal-hal buruk yang terjadi pada orangtuanya terulang lagi pada dirinya. Ia dihantui rasa khawatir untuk melakukan kesalahan-kesalahan yang mungkin bisa mengembalikan lagi kesedihan yang bertahun-tahun berusaha dikubur di kedalaman perasaannya. Ia menjaga semuanya untuk kebahagiaanmu, untuk kebahagiaannya sendiri, untuk kebahagiaan kalian berdua. 

Bulan demi bulan berlalu, kau selalu terpesona dengan keterbukaanya tentang segala sesuatu. Ia terlatih untuk jujur pada dirinya sendiri, sehingga tak memiliki apapun lagi untuk dirahasiakan darimu. Ia bisa dengan mudah menceritakan hal-hal buruk yang pernah menimpanya atau kekurangan dirinya, ia menceritakan apapun tentang keluarganya, ia ingin kau melihat dan mencintainya apa adanya. 

Barangkali ia juga sering bersedih, meski mungkin kau jarang mengetahuinya. Ia terbiasa menggigit bagian dalam bibir bawahnya saat kau menceritakan tentang keluargamu: Ayahmu yang lucu, ibumu yang lugu, adik-adikmu yang nakal, atau tradisi liburan keluarga yang bertahun-tahun kau miliki dengan penuh kebahagiaan. Ada perasaan asing yang mengalir dalam dirinya ketika kau menceritakan semua itu. Rasa asing yang mungkin akan membuatnya tidak nyaman, cemburu, marah, atau segala sesuatu di antara semua itu. 

Maka ia mulai mencintai ibumu seperti ibunya sendiri, ia akan menghormati ayahmu seperti ayahnya sendiri, ia menjadikan keluargamu sebagai pelabuhan bagi semua mimpinya tentang rumah cinta dan tangga ke surga. Tahun-tahun berikutnya, ketika kalian dikarunia anak-anak, ia akan selalu berusaha menjadi ibu yang sempurna bagi mereka. Ia tak ingin, dan tak ingin, dan tak pernah ingin anak-anaknya mengalami sesuatu yang sama yang pernah ia alami. Dalam daftar prioritas hidupnya, ia tulis hal-hal yang tak akan mengecewakanmu: cinta, kasih sayang, kejujuran, kesetiaan. Hal-hal yang dari semua itu ia letakkan fondasi untuk sesuatu yang kelak kalian akan sebut sebagai ‘rumah’—tempatmu bertolak sekaligus kembali, tempat kalian akan melewati semuanya bersama-sama.

Demikianlah, ketika kau menikahi seorang istri dari keluarga yang tidak sempurna, barangkali kau telah menikahi seorang perempuan terbaik di dunia… Perempuan yang dengan segala ketidaksempurnaan yang dimilikinya, akan menyempurnakan segala sesuatu yang ada pada dirimu dan semua hal di sekelilingmu.

Ketika kau melihat seorang perempuan dari masa lalu yang tidak sempurna, kau tengah melihat seorang perempuan hebat dengan seluruh keajaiban yang ada dalam hidupnya. 
….

Selamat ulang tahun, istriku. Hari ini usiamu genap 28 tahun. Terima kasih karena engkau telah terlahir ke dunia ini. Terima kasih karena telah mengajariku segala hal yang tak mungkin kudapatkan lagi dari orang lain selain kamu. Terima kasih karena telah menjadi dirimu sendiri.

Selamat ulang tahun, Rizqa… 

Melbourne, 9 Juni 2015

FAHD PAHDEPIE